Gunung Meriah – Pada Selasa (19/11), SMA Negeri 1 Gunung Meriah melaksanakan simulasi Sumatif Akhir Semester (SAS) Ganjil tahap 2 berbasis online. Simulasi ini diikuti oleh lebih dari 700 siswa dari fase E, fase F, dan kelas XII. Kegiatan ini menggunakan aplikasi Exam Browser Client yang telah terpasang di perangkat peserta didik. Simulasi tahap 2 bertujuan untuk mengantisipasi kendala teknis yang ditemukan pada pelaksanaan tahap pertama.

Kepala SMA Negeri 1 Gunung Meriah, Ibu Suci Harianti, S.Si., mengungkapkan pandangannya terkait pelaksanaan simulasi ini dalam sebuah wawancara.

“Pelaksanaan Simulasi Berjalan Efektif”
Menurut Ibu Suci, simulasi tahap kedua berjalan dengan baik dan efektif. “Walaupun masih ada sedikit kendala teknis, tim sekolah berhasil mengatasinya. Persiapan yang dilakukan, baik dari segi teknis maupun administrasi, sudah sangat matang. Gladi resik ini penting agar guru dan siswa dapat beradaptasi dengan sistem Computer-Based Test (CBT) yang akan digunakan pada ujian nanti,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya memastikan semua perangkat teknologi, seperti komputer, koneksi internet, dan aplikasi ujian, berfungsi optimal. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan selama ujian sesungguhnya.

Pentingnya Sistem CBT Mandiri
Ketika ditanya mengenai alasan pentingnya memiliki sistem CBT yang dikelola sekolah, Ibu Suci menjelaskan bahwa fleksibilitas dan efisiensi menjadi poin utama.

“Dengan sistem CBT yang dikelola sendiri, sekolah memiliki kontrol penuh terhadap pelaksanaannya, termasuk pengelolaan database hasil ujian. Administrasi menjadi lebih efisien, seperti pengaturan ruang ujian, cetak kartu peserta, presensi, hingga berita acara,” jelasnya.

Selain itu, penggunaan sistem CBT memungkinkan guru untuk memanfaatkan aplikasi tersebut dalam berbagai aktivitas pembelajaran, seperti kuis, ulangan, dan remedial. “Yang lebih penting, analisis hasil tes menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga sangat mendukung pembelajaran berkelanjutan,” tambahnya.

Harapan untuk Ujian SAS Ganjil
Ibu Suci juga menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan SAS Ganjil mendatang. Ia berharap semua aspek teknis dan non-teknis dapat berjalan lancar.

“Saya berharap siswa dan guru semakin familiar dan percaya diri menggunakan sistem ini, sehingga tidak ada kebingungan saat ujian berlangsung. Selain itu, kestabilan jaringan internet menjadi fokus utama agar ujian online dapat berjalan tanpa hambatan,” ujar Ibu Suci.

Ia juga menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan ujian. “Saya berharap tim sekolah dapat menjaga kejujuran dan fair play selama ujian berlangsung, sehingga hasil ujian mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya,” tutupnya.

Simulasi ini menunjukkan komitmen SMA Negeri 1 Gunung Meriah dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi, sekaligus mempersiapkan siswa menghadapi era digitalisasi dalam dunia pendidikan. [FK]

 

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.